GEMPA MAGNITUDO 4,1 GUNCANG BOGOR: WARGA DIMINTA WASPADA POTENSI GEMPA SUSULAN

Sumber Foto: Tribun Tangerang

WARTAALENGKA, Cianjur – Kamis malam, 10 April 2025, Kota Bogor diguncang gempa bumi berkekuatan magnitudo 4,1. Menurut data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa terjadi pada pukul 22.16 WIB dengan pusat gempa terletak 2 kilometer tenggara Kota Bogor, pada koordinat 6,62 LS dan 106,80 BT, serta kedalaman 5 kilometer.

Guncangan gempa dirasakan di berbagai wilayah, termasuk Kota Depok dan Kabupaten Bogor, dengan intensitas mencapai III MMI. Beberapa warga melaporkan merasakan getaran yang cukup kuat. Seorang warga Depok, Ajeng, menyatakan bahwa tempat tidurnya bergoyang keras saat gempa terjadi.

Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, mengimbau masyarakat untuk tetap tenang namun waspada terhadap kemungkinan gempa susulan. Pemerintah Kota melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) telah meningkatkan kesiapsiagaan dan memantau situasi secara intensif.

BMKG mencatat bahwa selama Januari 2025, wilayah Jawa Barat mengalami 106 kejadian gempa bumi, dengan 95 di antaranya merupakan gempa dangkal yang berpusat pada kedalaman kurang dari 60 kilometer. Fenomena ini menunjukkan bahwa aktivitas seismik di wilayah tersebut cukup tinggi.

Kondisi geologis Kota Bogor yang berada di dekat sesar aktif dan aktivitas vulkanik di sekitar Gunung Salak menjadi faktor penyebab tingginya frekuensi gempa di wilayah ini. BMKG menyebutkan bahwa pada 29 Januari 2025, Kota Bogor mengalami sembilan kali gempa dalam satu hari, yang diduga sebagai gempa swarm terkait aktivitas vulkanik.

Sebagai langkah antisipasi, Pemerintah Kota Bogor telah mengeluarkan Surat Edaran Nomor 100.3.4/4174-BPBD tentang peningkatan kesiapsiagaan bencana gempa bumi sejak Agustus 2024. Surat edaran ini menginstruksikan para camat dan lurah untuk menyiapkan langkah-langkah konkret guna meningkatkan kesiapsiagaan Masyarakat.

Selain itu, Pemkot Bogor juga telah membentuk Kelurahan Tangguh Bencana di 25 dari total 68 kelurahan, dengan rencana penambahan dua kelurahan lagi pada tahun depan. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas masyarakat dalam menghadapi bencana.

BPBD Kabupaten Bogor juga aktif melakukan simulasi kesiapsiagaan bencana, seperti yang dilakukan di Lapangan Desa Gunung Geulis, Kecamatan Sukaraja, pada November 2024. Simulasi ini melibatkan berbagai pihak, termasuk Basarnas, Damkar, PMI, dan relawan kebencanaan

Masyarakat diimbau untuk selalu siap menghadapi kemungkinan gempa susulan dengan menyiapkan tas siaga bencana, mengenali titik kumpul evakuasi, dan mengikuti informasi resmi dari BMKG serta BPBD setempat.

Hingga saat ini, belum ada laporan kerusakan signifikan akibat gempa tersebut. Namun, kewaspadaan tetap diperlukan mengingat tingginya aktivitas seismik di wilayah Bogor dan sekitarnya. (WA/ Ow)

Lebih baru Lebih lama