sumber foto : https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Finisiatifnews.com%2F2023%2F05%2F13%2Fselamat-ulang-tahun-mahfud-md-13-mei%2F&psig=AOvVaw0MZFfTj0zFE4MfOZjEL7JX&ust=1708138497397000&source=images&cd=vfe&opi=89978449&ved=0CBIQjRxqFwoTCKjgn_XtroQDFQAAAAAdAAAAABAE
WARTAALENGKA, SUKABUMI - Calon Wakil Presiden (Kawa Press) Nomor Urut 03 Mahfud MD menyebut Indonesia negara pencuri.
Hal itu disampaikan ribuan warga saat menghadiri acara akbar Istigasa di Lapangan Chikurugu, Kabupaten Sukabumi.
“Seringkali orang bilang di Indonesia banyak korupsi, tapi kenyataannya Indonesia bukan negara demokrasi, kleptokrasi, negara maling, karena korupsi banyak dimana-mana,” kata Mahfud dalam sambutannya.
Ia pun mencontohkan beberapa kasus korupsi, seperti kasus BTS (Base Transmitting and Receive Station) 4G Kemencom Info yang melibatkan mantan Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate.
Ditambah lagi dengan skandal korupsi Garuda Indonesia, mafia darat, dan penangkapan ikan ilegal.
"Coba lihat di atas, di atas udara
itu ada frekuensi udara. Dikorupsi juga itu peristiwa BTS itu yang menyebabkan
Menkominfo masuk penjara. Lihat lagi ke udara ada pesawat, Garuda ada korupsi
juga. Lihat ke samping ada tanah, mafia tanah, di hutan juga ada illegal
logging, ke tengah laut ada illegal fishing. Sehingga ada pejabat dari Batam
Badan Keamanan Laut ditangkap, masuk penjara sekarang," ungkapnya.
Dalam sesi wawancara, kemudian Mahfud menjelaskan maksud dari pernyataannya
'negara maling' atau negara kleptokrasi. Dia mengatakan, maksud dari
pernyataannya yaitu pejabat-pejabat yang memanipulasi aturan untuk melancarkan aksi
korupsi.
"Negara kleptokrasi adalah negara yang pejabatnya banyak korupsinya,
memanipulasi aturan dan sebagainya, itu kleptonya," ujarnya.
"Kemudian Buya Syafii Maarif almarhum pernah menulis di harian Kompas,
Indonesia ini sebenarnya tidak bisa disebut demokrasi tapi kleptokrasi, negara
para maling, pejabat-pejabatnya maling," sambungnya.
Dia mengatakan, salah satu upaya untuk membabat habis praktik tersebut hanya
melalui penegakan hukum. Hal itu pun, kata dia, dicontohkan oleh Rasulullah SAW
dari kisah seorang wanita terhormat Bani Makhzum.
Wanita terhormat itu diduga melakukan pencurian karena memiliki penyakit
kleptomania di Makkah. Jika kasus pencurian ini terbongkar, tentu akan
mempermalukan Bani Makhzum yang sangat terpandang. Mereka diam-diam melobi
secara pribadi kepada Nabi Muhammad sebagai pimpinan tertinggi untuk meloloskan
wanita itu dari hukuman.
Mendengar hal itu, Nabi Muhammad SAW pun marah. Mahfud juga menjelaskan, saat
itu Rasulullah berpidato dengan lantang tentang pencurian.
"Dalam hadis Rasul 'sungguh Aku, demi Tuhan yang menguasai nyawaku,
andaikan putriku sendiri Fatimah binti Muhammad mencuri, sungguh akan kupotong
tangannya', itu hukum. Kalau hukum tidak ditegakkan negara ini hanya menunggu
kehancurannya," kata Mahfud.
Dia pun menitipkan pesan bagi
masyarakat, apabila ingin menyelamatkan Indonesia dari tindakan korupsi maka
pilih pemimpin yang adil, yang bisa menegakkan hukum dengan benar.
"Mumpung Pemilu ini pilih pemimpin yang benar, siapa saja lah tidak harus
Ganjar-Mahfud. Gini di dalam Al-Hadis yang shahih itu orang tidak boleh minta
untuk dipilih, itu hadis Rasulullah ke Abdurrahman bin Samurah," tutupnya.
(alengka/nursyahri)